Jakarta, CNBC Indonesia – Pembangunan Infrastruktur di Indonesia masih masif dilakukan. Mulai dari tempat publik seperti bandara, pelabuhan, bahkan Indonesia juga akan membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Pembangunan infrastruktur di Indonesia juga berpotensi untuk menarik investor untuk mau berinvestasi di dalam negeri. Adanya bandara, jalur kereta, pelabuhan, dan bandara bisa mengurangi cost logistik hingga 20%.
Lalu berapa gaji seorang insinyur dalam membangun infrastruktur?
Merujuk pada riset ‘Indonesia Salary Guide 2020’ buatan Kelly Service, tenaga profesi engineer atau insinyur tentu menjadi salah satu peran terpenting dalam membangun suatu infrastruktur.
Maka tak heran, gaji yang bisa diberikan untuk seorang arsitek dengan kualifikasi S1 dan pengalaman kerja 5-8 tahun, bisa digaji dengan range Rp 10 juta sampai Rp 18,5 juta.
Sementara itu, tenaga konstruksi atau construction engineer berpengalaman 5-8 tahun bisa digaji dengan rentang Rp 10 juta sampai Rp 23 juta.
Sedangkan untuk construction manager pengalaman lebih dari 10 tahun mulai dari Rp 35 juta hingga Rp 57 juta. Selanjutnya contract manager dengan pengalaman lebih dari 10 tahun mulai dari Rp 29 juta hingga Rp 80 juta.
Sedangkan untuk Fabrication engineer kualifikasi S1 dengan pengalaman kerja 5-8 tahun sebesar Rp 16 juta hingga Rp 38,5 juta. Selanjutnya untuk mechanical rotating atau static engineer pengalaman kerja 5-8 tahun mulai dari Rp 17 juta hingga Rp 35 juta.
Tertinggi, untuk posisi head of urban development pengalaman kerja lebih dari 10 tahun sebesar Rp 82,4 juta hingga Rp 250 juta. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200623183632-4-167491/cek-nih-standar-gaji-di-sektor-konstruksi-arsitek-rp-18-juta